AKAR HUMANISME
DI DALAM KABBALAH
Kita telah memahami Kabbalah sebagai sebuah doktrin yang
berasal dari Mesir Kuno, lalu memasuki dan mencemari agama yang diturunkan
Allah kepada bani Israil. Kita juga telah memahami bahwa ia berlandaskan pada
cara berpikir yang sesat, yang menganggap manusia sebagai makhluk agung yang
tidak diciptakan sebelumnya dan telah ada tanpa permulaan.
Humanisme memasuki Eropa dari sumber ini. Keyakinan
kristiani berdasarkan kepada keberadaan Tuhan, dan bahwa manusia adalah
hamba-hamba ciptaan-Nya yang tergantung kepada-Nya. Namun, dengan penyebaran
tradisi Templar di seluruh Eropa, Kabbalah mulai menarik banyak filsuf. Maka,
Humanisme
Ancaman Global, Ilmu Pengetahuan 0 Comments »
-III-
Mengkaji Ulang Humanisme
“Humanisme"
dipandang sebagai sebuah gagasan positif oleh kebanyakan orang. Humanisme
mengingatkan kita akan gagasan-gagasan seperti kecintaan akan peri kemanusiaan,
perdamaian, dan persaudaraan. Tetapi, makna filosofis dari humanisme jauh lebih
signifikan: humanisme adalah cara berpikir bahwa mengemukakan konsep peri
kemanusiaan sebagai fokus dan satu-satunya tujuan. Dengan kata lain, humanisme
mengajak manusia berpaling dari Tuhan yang menciptakan mereka, dan hanya
mementingkan keberadaan dan identitas mereka sendiri. Kamus umum mendefinisikan
humanisme sebagai "sebuah sistem pemikiran yang berdasarkan pada berbagai
nilai, karakteristik, dan tindak tanduk yang dipercaya terbaik bagi manusia,
bukannya pada otoritas supernatural mana pun".
KAUM MASON
Ancaman Global 0 Comments »
DARI PARA
KSATRIA TEMPLAR KE KAUM MASON
Tatkala kita menyebutkan tentang para Ksatria Templar
sebelumnya, kita mencatat bahwa ordo pejuang salib yang aneh ini dipengaruhi
oleh sebuah "rahasia" yang ditemukan di Yerusalem, yang membuat
mereka meninggalkan agama Kristen dan mulai memraktikkan ritus-ritus sihir.
Kita sebutkan bahwa banyak peneliti telah mencapai pendapat bahwa rahasia ini
berhubungan dengan Kabbalah. Misalnya, dalam bukunya Histoire de la Magie
(Sejarah Ilmu Sihir), penulis Prancis, Eliphas Levi, memberikan bukti terperinci
bahwa para Templar dibaiat ke dalam doktrin-doktrin misterius Kabbalah, yakni,
mereka secara rahasia dilatih di dalam doktrin ini.29 Begitulah, sebuah doktrin yang berakar
di Mesir Kuno diteruskan kepada para Templar melalui Kabbalah.
Ancaman Global
0 Comments »
KABBALAH, DOKTRIN YANG
BERTENTANGAN DENGAN KREASIONISME
Allah mengungkapkan di dalam Al Quran bahwa Taurat adalah
sebuah kitab suci yang diturunkan sebagai cahaya bagi manusia:
Sesungguhnya
Kami telah menurunkan Kitab Taurat, di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang
menerangi), yang dengan Kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh
nabi-nabi yang menyerah diri kepada Allah, oleh orang-orang alim mereka dan
pendeta-pendeta mereka, disebabkan mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab
Allah dan mereka menjadi saksi terhadapnya. (QS. Al Maidah, 5: 44)
Karenanya, Taurat, seperti Al Quran, adalah sebuah kitab
yang berisi ilmu dan perintah yang berhubungan dengan topik-topik seperti
keberadaan Allah, keesaan-Nya, sifat-sifat-Nya, penciptaan manusia dan makhluk
lainnya, tujuan penciptaan manusia, dan hukum-hukum moral Allah bagi manusia.
(Namun, sekarang Taurat asli ini tidak ada lagi. Yang kita dapati sekarang
adalah versi Taurat yang telah “diubah-ubah” oleh tangan manusia).
Ada sebuah poin penting
MESIR KUNO KE KABBALAH
Ancaman Global 0 Comments »
DARI MESIR KUNO KE KABBALAH
Semasa
Musa masih hidup, bani Israil telah mulai membuat tiruan dari berhala-berhala
yang mereka lihat di Mesir dan menyembahnya. Setelah Musa wafat, makin sedikit
yang menghalangi mereka dari penyelewengan lebih jauh ke kedurhakaan. Tentu
saja, hal ini tidak terjadi pada semua orang Yahudi, tetapi sebagian mereka
memang mengadopsi paganisme bangsa Mesir. Tentu saja, mereka meneruskan
doktrin-doktrin kependetaan Mesir (para ahli sihir Fir'aun), yang menjadi
pondasi bagi kepercayaan kaum itu, dan
ANAK SAPI EMAS
Ancaman Global 0 Comments »
ANAK SAPI EMAS
Salah satu fakta penting sehubungan dengan eksodus bani
Israil dari Mesir, sebagaimana diceritakan di dalam Al Quran, bahwa mereka
mengingkari agama yang diturunkan Allah kepada mereka walaupun Ia telah
menyelamatkan mereka dari kekejaman Fir'aun melalui Musa. Bani Israil tidak
mampu memahami ajaran tauhid yang disampaikan Musa kepada mereka, dan terus
cenderung kepada penyembahan berhala.
Al Quran menggambarkan kecenderungan yang aneh ini pada
ayat berikut:
“Dan Kami
seberangkan Bani Israil ke seberang lautan itu, maka setelah mereka sampai pada
suatu kaum yang tetap meyembah berhala mereka, Bani Israil berkata: "Hai
Musa, buatlah untuk kami sebuah tuhan (berhala) sebagaimana mereka mempunyai
beberapa tuhan (berhala)". Musa menjawab: " Sesungguhnya kamu ini
adalah kaum yang tidak mengetahui (sifat-sifat Tuhan)".
Sesungguhnya
mereka itu akan dihancurkan kepercayaan yang dianutnya dan akan batal apa yang
selalu mereka kerjakan.” (QS. Al A'raaf, 7: 138-139) !
Walau telah diperingatkan oleh Musa, bani Israil tetap
dalam penentangan mereka, dan ketika Musa meninggalkan mereka, mendaki Gunung
Sinai seorang diri, penentangan itu tampak sepenuhnya. Dengan memanfaatkan
ketiadaan Musa, tampillah seorang bernama Samiri. Dia meniup-niup kecenderungan
bani Israil terhadap keberhalaan, dan membujuk mereka untuk membuat patung
seekor anak sapi dan menyembahnya.
“Kemudian Musa
kembali kepada kaumnya dengan marah dan bersedih hati. Berkata Musa: "Hai
kaumku, bukankah Tuhanmu telah menjanjikan kepadamu suatu janji yang baik? Maka
apakah terasa lama masa yang berlalu itu bagimu atau kamu menghendaki agar
kemurkaan dari Tuhanmu menimpamu, lalu kamu melanggar perjanjianmu dengan
aku?".
Mereka
berkata: "Kami sekali-kali tidak melanggar perjanjianmu dengan kemauan
kami sendiri, tetapi kami disuruh membawa beban-beban dari perhiasan kaum itu,
maka kami telah melemparkannya, dan demikian pula Samiri melemparkannya",
kemudian Samiri mengeluarkan untuk mereka (dari lobang itu) anak lembu yang
bertubuh dan bersuara, maka mereka berkata: "Inilah Tuhanmu dan Tuhan
Musa, tetapi Musa telah lupa." (QS. Thahaa, 20: 86-88)
Mengapa ada kecenderungan yang gigih di kalangan bani
Israil untuk membangun berhala dan menyembahnya? Dari mana kecenderungan ini
bersumber?
Sudah tentu, suatu masyarakat yang sebelumnya tidak
pernah menyembah berhala tidak akan secara tiba-tiba berkelakuan bodoh seperti
membangun patung dan menyembahnya. Hanya mereka yang memiliki kecenderungan
alami terhadap berhala yang akan memercayai omong kosong semacam itu.
Namun, bani Israil dahulunya adalah kaum yang mengimani
satu Tuhan semenjak masa leluhur mereka Ibrahim. Nama "bani Israil"
atau "Anak-Anak Israil" pertama kali diberikan kepada putra-putra
Ya'kub, cucu Ibrahim, dan setelahnya semua bangsa Yahudi merupakan
keturunannya. Bani Israil telah menjaga iman tauhid yang mereka warisi dari
leluhur mereka Ibrahim, Ishak, dan Ya'kub, 'alaihim salam. Bersama Yusuf as.,
mereka pergi ke Mesir dan memelihara monoteisme mereka dalam jangka waktu yang
panjang, walaupun faktanya mereka hidup di tengah keberhalaan Mesir. Jelaslah
dari kisah yang disebutkan di dalam Al Quran bahwa ketika Musa datang kepada
mereka, bani Israil adalah kaum yang mengimani satu Tuhan.
Satu-satunya penjelasan untuk ini adalah bahwa bani
Israil, betapapun banyaknya mereka menganut kepercayaan Monoteistik,
terpengaruh oleh kaum pagan yang hidup bersama mereka, dan mulai meniru mereka,
menggantikan agama yang dipilihkan bagi mereka oleh Allah dengan penyembahan
berhala dari negeri-negeri asing.
Ketika kita mengkaji masalah ini di bawah keterangan
catatan sejarah, kita amati bahwa sekte pagan yang memengaruhi bani Israil
adalah yang terdapat di Mesir Kuno. Sebuah bukti penting yang mendukung
kesimpulan ini adalah bahwa anak sapi emas yang
disembah bani Israil saat Musa berada di Gunung Sinai, sebenarnya adalah tiruan dari berhala Mesir, Hathor dan
Aphis. Dalam
bukunya, Too Long in the Sun, penulis Kristen Richard Rives menulis:
Hathor dan Aphis, dewa-dewa sapi betina dan jantan bangsa
Mesir, merupakan perlambang dari penyembahan matahari. Penyembahan mereka
hanyalah satu tahapan di dalam sejarah pemujaan matahari oleh bangsa Mesir. Anak
sapi emas di Gunung Sinai adalah bukti yang lebih dari cukup untuk membuktikan
bahwa pesta yang dilakukan berhubungan dengan penyembahan matahari…. 23
Pengaruh
agama pagan bangsa Mesir terhadap bani Israil terjadi dalam banyak tahapan yang
berbeda. Begitu mereka bertemu dengan kaum pagan, kecenderungan ke arah
kepercayaan bidah ini muncul dan, sebagaimana disebutkan dalam ayat, mereka
berkata, “Hai
Musa, buatlah untuk kami sebuah tuhan (berhala) sebagaimana mereka memunyai
beberapa tuhan (berhala).” (QS. Al A'raaf, 7: 138) Apa yang mereka ucapkan kepada Nabi
mereka, "Hai Musa, kami tidak akan beriman kepadamu sebelum kami
melihat Allah dengan terang." (QS. Al Baqarah, 2: 55) menunjukkan bahwa mereka memiliki kecenderungan
untuk menyembah benda nyata yang dapat mereka lihat, sebagaimana yang terdapat
pada agama pagan bangsa Mesir.
Kecenderungan
bani Israil terhadap paganisme Mesir Kuno, yang telah kita gambarkan di sini,
penting untuk dipahami dan memberi kita wawasan tentang perubahan dari teks
Taurat dan asal usul dari Kabbalah. Jika kita pikirkan kedua topik ini dengan
hati-hati, kita akan mencermati bahwa, pada sumbernya, ditemukan paganisme
Mesir Kuno dan filsafat materialis.
Kisah KABBALAH
Ancaman Global 0 Comments »
-II-
Kisah di Balik Kabbalah
“Keluaran”
adalah judul kitab kedua dari Taurat. Kitab ini menceritakan bagaimana
bani Israil, di bawah pimpinan Musa, meninggalkan Mesir dan melarikan diri dari
kekejaman Fir’aun. Fir’aun memperbudak bani Israil dan tidak mau membebaskan
mereka. Tetapi, ketika berhadapan dengan mukjizat yang ditunjukkan Allah
melalui Musa, dan berbagai bencana ditimpakan kepada rakyatnya, Fir’aun
melunak. Maka, suatu malam bani Israil berkumpul, dan memulai migrasi mereka
keluar dari Mesir. Kemudian, Fir’aun menyerang bani Israil, tetapi Tuhan
menyelamatkan mereka dengan mukjizat selanjutnya melalui Musa.
Tetapi, di dalam Al Quran lah kita menemukan kisah yang
paling akurat tentang eksodus dari Mesir, karena Taurat telah mengalami banyak
perubahan teks dari apa yang asalnya diturunkan kepada Musa. Sebuah bukti
penting tentang ini adalah bahwa isi kelima kitab Taurat — Kejadian, Keluaran,
Imamat, Bilangan, dan Ulangan — banyak yang saling bertentangan. Fakta bahwa kitab
Ulangan ditutup dengan kisah kematian dan penguburan Musa merupakan bukti yang
tak dapat disangkal bahwa bagian ini sudah pasti ditambahkan setelah kematian
Musa.
Di dalam Al Quran, pada pengisahan tentang keluarnya bani
Israil dari Mesir, sebagaimana juga pada semua kisah lain yang berhubungan
dengannya, tidak ada sedikit pun pertentangan; kisah tersebut diceritakan
kembali dengan jelas. Bahkan, seperti pada kisah-kisah lain, Allah
mengungkapkan banyak kebijaksanaan dan rahasia di dalamnya. Karena
itulah, ketika kita mengkaji kisah-kisah ini dengan cermat, kita dapat menarik
banyak pelajaran dari mereka.
KEPERCAYAAN MESIR KUNO
Ancaman Global 0 Comments »
KEPERCAYAAN
MESIR KUNO DALAM
EVOLUSI KAUM
MATERIALIS
Di dalam buku mereka, The Hiram Key, penulis Mason
berkebangsaan Inggris, Christopher Knight dan Robert Lomas, berpendapat bahwa
Mesir Kuno memiliki posisi penting dipandang dari segi asal usul Masonry.
Menurut kedua penulis ini, gagasan terpenting yang telah mencapai Masonry
modern dari Mesir Kuno adalah tentang alam semesta yang ada oleh dan dari
dirinya sendiri, lalu berkembang melalui kebetulan. Mereka menjelaskan gagasan
yang menarik ini dengan kata-kata berikut:
Orang
Mesir percaya bahwa materi selalu ada; mereka menganggap tidak logis pendapat
tentang sebentuk tuhan yang membuat sesuatu dari ketiadaan mutlak. Mereka
berpandangan bahwa permulaan dunia adalah ketika keteraturan muncul dari
kekacauan, dan semenjak itu terjadi pertarungan antara kekuatan pengaturan dan
kekacauan… keadaan kacau ini dinamai Nun, dan seperti penggambaran
orang Sumeria…, yang ada hanyalah adalah sebuah jurang dalam, berair, gelap
tanpa cahaya matahari yang padanya terdapat suatu kekuatan, daya penciptaan
yang memerintahkan keteraturan bermula. Kekuatan
laten di dalam zat kekacauan ini tidak mengetahui keberadaan dirinya; ia adalah
suatu kemungkinan, sebuah potensi yang berjalin di dalam acaknya
ketidakteraturan. 21
Akan
teramati bahwa kepercayaan yang dideskripsi di atas selaras dengan apa yang
menjadi pendirian materialis masa kini, yang didukung oleh agenda komunitas
ilmiah dengan berbagai istilah seperti “teori evolusi”, “teori chaos”, dan
“pengaturan esensial dari materi”. Knight dan Lomas meneruskan pembahasan
terdahulu dengan mengutarakan:
Yang menakjubkan, penggambaran tentang penciptaan ini dengan
sempurna mendeskripsikan pandangan yang dipegang oleh sains modern, terutama
“teori chaos” yang telah menunjukkan berbagai desain ruwet yang berkembang dan
berulang secara matematis di dalam peristiwa-peristiwa sama sekali tak
terstruktur. 22
Knight
dan Lomas mengklaim bahwa terdapat keselarasan antara kepercayaan Mesir Kuno
dengan sains modern, tetapi apa yang mereka maksudkan dengan sains modern,
sebagaimana telah kami tekankan, adalah konsep-konsep materialis seperti teori
evolusi dan teori chaos. Walau pada kenyataannya teori-teori ini tidak memiliki
dasar ilmiah, mereka telah dipaksakan pada bidang sains selama dua abad lalu,
dan ditampilkan seakan memiliki kelayakan ilmiah. (Pada bagian
berikut kita akan mengkaji siapa yang telah memaksakan teori-teori ini pada
dunia ilmiah.)
Sekarang, kita sampai ke poin penting dari tahapan buku
ini. Mari kita ringkaskan apa yang telah kita temukan sejauh ini.
1. Kita memulai pembahasan dengan membicarakan Ordo
Templar yang dianggap sebagai asal muasal Freemasonry. Kita telah melihat
bahwa, walaupun didirikan sebagai sebuah ordo Kristen, Templar dipengaruhi oleh
doktrin-doktrin rahasia yang mereka temukan di Yerusalem, lalu meninggalkan
sepenuhnya agama Kristen dan menjadi organisasi antiagama yang memraktikkan
ritus-ritus bidah.
2. Ketika kita mempertanyakan doktrin apa ini yang
memengaruhi Templar, kita temukan bahwa ia pada dasarnya adalah Kabbalah.
3. Ketika kita mengkaji Kabbalah, kita menemukan bukti
bahwa, betapapun banyaknya ia mungkin menyerupai mistisisme Yahudi, ia adalah
sebuah doktrin pagan yang lebih tua dari agama Yahudi, yang kemudian
menyusupinya, dan bahwa akarnya yang sebenarnya ditemukan di Mesir Kuno.
4. Mesir Kuno diperintah oleh sistem pagan Fir'aun, dan
di sana kita temukan sebuah gagasan yang membentuk dasar dari filsafat ateistis
modern: bahwa alam semesta ada dengan sendirinya, dan berkembang oleh
kebetulan.
Semua ini jelas melukis sebuah gambar yang menarik.
Apakah dengan kebetulan belaka filsafat para pendeta dari Mesir Kuno masih
tumbuh pesat, dan bahwa terdapat jejak rantai (Kabbalah-Templar-Masonry) yang
bertanggung jawab meneruskan supremasi filsafat ini ke masa kini?
Mungkinkah para Mason, yang telah membuat jejak mereka di
sejarah dunia semenjak abad kedelapan belas, dengan menimbulkan berbagai
revolusi, mengemukakan sistem-sistem filsafat dan politis, merupakan pewaris
dari para ahli sihir di Mesir Kuno?
Untuk
memperjelas jawaban dari pertanyaan itu, pertama kali kita harus mengkaji lebih
dekat lagi berbagai peristiwa sejarah yang hingga sekarang hanya kita uraikan
dengan singkat.
Tukang Sihir
Ancaman Global 0 Comments »
AHLI-AHLI SIHIR MESIR KUNO
Mesir Kuno dengan para fir'aunnya adalah salah satu
peradaban tertua di dunia; juga yang paling penindas. Monumen-monumen megah
yang masih tersisa dari Mesir Kuno — berbagai piramid, sphinx, dan obelisk —
dibangun oleh ratusan ribu budak, yang bekerja hingga hampir mati, di bawah
lecutan cambuk dan ancaman kelaparan. Para Fir'aun, penguasa absolut di Mesir,
ingin direpresentasikan sebagai dewa dan disembah oleh manusia.
Salah satu sumber pengetahuan tentang Mesir Kuno adalah
berbagai prasasti mereka. Prasasti-prasasti ini ditemukan di abad kesembilan
belas dan setelah kerja keras, abjad Mesir dapat diuraikan, memperjelas begitu
banyak informasi tentang negeri ini. Namun, karena ditulis oleh ahli sejarah
resmi negara, berbagai prasasti ini penuh dengan cerita-cerita yang bias yang
dimaksudkan untuk memuja-muja negara.
Bagi kita, tentu saja, sumber pengetahuan terbaik tentang
masalah ini adalah Quran.
Di dalam Al Quran, di dalam kisah Musa, kita memperoleh
informasi penting tentang sistem di Mesir. Ayat-ayat tersebut mengungkapkan
bahwa terdapat dua titik fokus kekuatan di Mesir: Fir’aun dan dewan
pembesarnya. Dewan ini memiliki pengaruh penting terhadap Fir’aun. Fir’aun
sering berkonsultasi dengan mereka dan senantiasa mengikuti anjuran mereka.
Ayat yang dikutip di bawah menunjukkan pengaruh dewan ini terhadap Fir’aun:
“Dan Musa
berkata: "Hai Fir’aun, sesungguhnya aku ini adalah seorang utusan dari
Tuhan semesta alam, wajib atasku tidak mengatakan sesuatu terhadap Allah,
kecuali yang hak. Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa bukti yang
nyata dari Tuhanmu, maka lepaskanlah Bani Israil (pergi) bersama aku".
Fir’aun
menjawab: "Jika benar kamu membawa sesuatu bukti, maka datangkanlah bukti
itu jika (betul) kamu termasuk orang-orang yang benar".
Maka Musa
menjatuhkan tongkatnya, lalu seketika itu juga tongkat itu menjadi ular yang
sebenarnya.
Dan ia
mengeluarkan tangannya, maka ketika itu juga tangan itu menjadi putih bercahaya
(kelihatan) oleh orang-orang yang melihatnya.
Pemuka-pemuka
kaum Fir’aun berkata: "Sesungguhnya Musa ini adalah ahli sihir yang pandai
yang bermaksud hendak mengeluarkan kamu dari negerimu". (Fir’aun berkata):
"Maka apakah yang kamu anjurkan?"
Pemuka-pemuka
itu menjawab: "Beri tangguhlah dia dan saudaranya serta kirimlah ke
kota-kota beberapa orang yang akan mengumpulkan (ahli-ahli sihir), supaya
mereka membawa kepadamu semua ahli sihir yang pandai". (QS. Al A'raaf, 7:
104-112) !
Patut diperhatikan bahwa perkataan tersebut diutarakan
oleh suatu dewan yang menasihati Fir’aun, yang menghasutnya melawan Musa, dan
merekomendasikan kepadanya metode-metode tertentu. Jika kita amati catatan
sejarah Mesir, kita melihat bahwa dua komponen utama dewan ini adalah tentara
dan pendeta.
Tidak perlu dijelaskan lagi pentingnya tentara; ia
merupakan kekuatan militer utama dari rezim Fir'aun. Tetapi, kita mesti
mengamati lebih dekat lagi peranan para pendeta. Para pendeta Mesir Kuno
merupakan golongan yang disebutkan di dalam Al Quran sebagai ahli-ahli sihir.
Mereka merepresentasikan sekte yang mendukung rezim. Mereka dipercayai memiliki
kekuatan khusus dan menguasai pengetahuan rahasia. Dengan otoritas ini mereka
memengaruhi rakyat Mesir, dan mengukuhkan posisi mereka di dalam pemerintahan
Fir'aun. Golongan ini, yang diketahui dari catatan sejarah Mesir sebagai “Para
Pendeta Amon”, memusatkan perhatian mereka untuk memraktikkan ilmu sihir dan
memimpin sekte pagan mereka; selain itu, mereka juga mempelajari beragam ilmu
pengetahuan seperti astronomi, matematika, dan geometri.
Golongan pendeta ini adalah sebuah ordo tertutup yang
memiliki (begitu yang mereka anggap) pengetahuan khusus. Ordo semacam ini
biasanya dikenal sebagai organisasi esoterik. Di dalam majalah bernama Mason
Dergisi (Jurnal Masonik), terbitan yang tersebar di antara pengikut, secara
khusus disebutkan tentang pendeta-pendeta Mesir Kuno.
Bersamaan dengan berkembangnya
pemikiran pada manusia, ilmu pengetahuan mengalami kemajuan dan bersama itu,
jumlah rahasia pun meningkat di dalam pengetahuan pada sistem esoterik. Dalam
perkembangan ini, kegiatan esoterik, yang pertama muncul di Timur, di Cina dan
Tibet, dan kemudian menyebar ke India, Mesopotamia, dan Mesir, membentuk basis
pengetahuan kependetaan yang telah dipraktikkan selama ribuan tahun dan
membentuk basis kekuatan pendeta di Mesir.20
Bagaimana terjadinya hubungan antara filsafat esoterik
para pendeta Mesir Kuno dan Freemason saat ini? Mesir Kuno suatu contoh klasik
di dalam Al Quran tentang sistem politik tanpa tuhan musnah ribuan tahun yang
lalu. Mungkinkah ia memunyai pengaruh sekarang ini?
Untuk menemukan jawaban atas pertanyaan ini, kita harus
mencermati berbagai kepercayaan para pendeta Mesir Kuno yang berhubungan dengan
asal usul alam semesta dan kehidupan.